HIDUP MENJADI DIRI SENDIRI
 

HIDUP MENJADI DIRI SENDIRI

 

 

kehidupan
kehidupan

Setiap kali kita menjalani hidup bukan dengan cara yang kita inginkan, namun dengan cara yang diinginkan orang lain. Pasti setiap dari diri kita pernah merasakan situasi ini, tetapi mungkin sebagian dari kita tidak menyadarinya. Hal ini juga tidak luput pula dari diriku yang hanya sebatas manusia yang tidak sempurna. 

 

 ● ● ●   

 

Sebelumnya, jangan lupa subscribe mulfiya.com agar aku semakin semangat untuk menulis artikel-artikelnya dan juga aku ucapkan terima kasih kepada kalian yang telah subscribe blog ini. Sekali lagi, terima kasih banyak dan mohon bantuannya teman-teman…. 

 

Mengapa kita harus memenuhi tuntutan-tuntutan hidup orang lain? Sedangkan, kita sendiri tidak bahagia dengan hal itu. Kalau dipikir-pikir kita layaknya badut yang bertindak atas keinginan orang lain agar mereka menyukai diri kita. Padahal di balik topeng badut itu, kita sangat lelah menjalani hidup seperti itu. Namun, agar diterima dan disukai banyak orang kita mau mengorbankan kebahagiaan kita bagi orang lain.  

 

Kita terlalu memikirkan perkataan orang lain terhadap kehidupan kita, seakan-akan panduan orang lain tersebut sudah sangat betul dan tepat bagi kita. Coba kita pikirkan bahwa setiap orang pasti memiliki pemikiran dan pandangannya masing-masing. Misalnya, kita melakukan sesuatu atas dasar kesukaaan dan keinginan si A, ya pasti kita akan disukai oleh si A. Akan tetapi, apakah kita sadar bahwa si B, si C, dan seterusnya juga akan menyukai diri kita layaknya si A menyukai kita? Jawabannya ialah belum pasti mereka menyukainya. Jadi, mengapa kita terus mengikutinya? Apa yang kita lakukan saat ini pasti ada yang tidak suka, namun ada juga yang menyukai dan mendukungnya, seperti itulah gambarannya. 

 

Jadi, setalah gambaran-gambaran yang aku paparkan sepertinya lebih baik kita hidup seperti apa yang kita inginkan, tetapi kita tetap harus melihat pedoman yang telah diberikan oleh Allah dan juga Rasulullah, karena kehidupan yang damai dan tentram adalah kehidupan yang telah diajarkan dan dipraktekkan langsung oleh Rasulullah. Akan tetapi, walaupun kita mengikuti pedoman tersebut pasti ada saja yang tetap mencelanya, ya begitulah kehidupan, ada yang suka dan ada yang tidak suka. Tetaplah kuat dan tangguh walaupun halangan dan rintangan terus menerpa hidup ini. 

 

Aku ingat sekali perkataan bundaku “Jika kamu ingin menjadi seperti pohon yang menjulang tinggi, maka kamu harus siap untuk diterpa angin yang kencang, dan jika kamu tidak mau seperti pohon maka kamu akan seperti rumput yang harus siap diinjak-injak oleh manusia”. Selain itu pula, aku ingin berbagi satu hal lagi, yang di mana aku dapatkan dari kedua orang tuaku “Hiduplah kamu dengan cara yang benar dan tidak melanggar hukum-hukum yang ada, apalagi hukum Allah, yang penting kamu tidak menyakiti dan tidak mengganggu hak orang lain, itu sudah lebih dari cukup. Urusan suka atau tidak disukai orang, itu adalah urusan mereka bukan urusan kita”. Oh ya, aku lupa ada satu hal yang hampir tertinggal yang menurutku kata-kata ini juga sangat bagus, aku dapatkan dari abangku “Nahkoda yang hebat adalah nahkoda yang berlayar di ombak lautan yang besar pula”. Begitulah kurang lebih kata-katanya, aku sedikit lupa perkataan persisnya. 

 

Intinya, hiduplah seperti yang kita mau, asalkan tidak melanggar hukum-hukum yang ada dan tidak mengganggu kehidupan orang lain. Boleh sih untuk mendengar saran dan kritikan dari orang lain, namun kita harus pinter-pinter memfilternya, mana yang baik bagi kita dan mana yang buruk. Pasti kita semua sudah memahaminya apalagi dengan zaman sekarang yang super canggih.  

 

“Terlalu memikirkan perkataan orang lain, sampai-sampai perkataan dalam diri sendiri tidak pernah digubris”.

- Mulfiya -

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *