MUSUH TERBESAR KITA
 

MUSUH TERBESAR KITA

 

Apa sih sebenarnya yang menjadi musuh terbesar bagi kita? Temankah, anak tetangga kita, atau saudara kita sendiri? Sering sekali dari kita untuk takut melangkah ke dalam hal yang baru. Kita takut untuk masuk ke dalam sana, sedangkan kita sendiri belum tahu apa yang sebenarnya ada di dalam sana. 

 

Saat itu, kita mulai berasumsi dan malah mulai membuat persepsi orang lain terhadap diri kita sendiri, anehnya lagi persepsi itu bukan kita dapati dari orang lain, namun dari dalam diri kita. Benar tidak? Kita takut memulai karena anggapan tersebut yang menghantui kita mulai dari pagi, siang hingga malam. Hal ini mungkin kita kenal sekarang dengan istilah “overthingking”. Semua persepsi itu kita belum tahu benar atau tidaknya, tetapi kita langsung memvonis persepsi itu menjadi hal yang benar. 

 

Overthingking

    

Kita tidak pernah menanyakan kebenaran dari persepsi itu sendiri? Mungkin malah itu tidak benar adanya di benak orang dan ini sangat merugikan diri kita. Sebenarnya musuh atau penghalang terbesar kita adalah kita sendiri. Yaa.., kita sendiri!! Ini adalah musuh terbesar dalam hidup kita, bukan teman apalagi anak tetangga. 

 

Aku merasa dahulu tidak ada penggunaan istilah overthingking ya mungkin ada, tetapi tidak sebanyak sekarang. Menurutku, overthingking ini muncul dan se-viral itu karena perubahan zaman yang di mana sekarang semua kebutuhan didapatkan dengan cara yang instan dan sekarang media sosial merupakan hal yang tidak dapat terlepas dan menjadi tolok ukur manusia sekarang. Coba lihatlah benar tidak yang kukatakan ini! 

 

Sebenarnya kita hanya takut dilihat gagal oleh orang lain. Namun, kita tidak akan tahu bagaimana hasilnya jika kita tidak memulainya sekarang. Kita tidak bisa menjadikan standar kesuksesan orang lain bagi kita karena setiap manusia punya ceritanya dan suatu cerita punya pemiliknya (aktornya) masing-masing dan aneh jika semua cerita hidup orang itu sama antara satu dengan yang lainnya. Jika sama maka tidak ada cerita untuk memotivasi orang lain. 

 

Jika kita sekarang mau memulai hal yang baru dan ingin kita lakukan walaupun nantinya kita gagal setidaknya kita tidak akan menyesal. Jangan takut gagal teman-teman, jangan takut dilihat gagal oleh orang lain, karena suatu saat orang tersebut yang akan membutuhkan kita. Kita tidak perlu menjelaskan diri kita kepada semua orang yang kita temui, cukup buktikan kepada mereka bahwa persepsi mereka itu salah besar. Buat mereka menyesal pernah berkata buruk untuk kita, itu adalah cara yang paling elegan dan terbaik.

 

Fokus atasi musuh besarmu, yaitu dirimu sendiri. Singkirkan hal-hal yang tidak berguna pada pikiran kita. Cukup usulkan ide, lalu langsung eksekusi. Suatu saat jika kamu memulai sekarang pasti ceritamu saat tertatih-tatih akan menjadi motivasi bagi orang lain, karena cerita perih tidak akan didengar saat kita belum membuktikan, tetapi sebaliknya jika kita sudah berhasil maka cerita perih itu akan menjadi motivasi bagi orang lain. Artikel ini mungkin kurang lebih kata-kata semangat untuk diriku dan aku ingin membaginya dengan para pembaca agar kita bisa jadi versi manusia terbaik daripada versi kita yang lalu.

 

Jangan lupa share dan subscribe ya teman-teman. Mohon bantuannya.... Terima kasih banyak.

 

 

 

“Seharusnya kita sadar bahwa musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Jika pun ada orang yang suka nyinyiran kita maka cara membalasnya adalah cukup diam dan buktikan kepada dia bahwa perkataan dia itu salah besar”. 

- Mulfiya -

 

 

3 thoughts on “MUSUH TERBESAR KITA

  1. Betol kali, mungkin kita sering minder sendiri karena ke overthinkingan kita sendiri, inj tamparan kali, thanksss sist!

    1. Overthingking itu muncul kalo menurut aku krn kita melihat sebagian kecil kehidupan org di medsos dan itu kemungkinan pun hal yg ditampakkan org di medsos hal2 yg menyenangkan saja. Tampak bahagia di medsos blm tentu bahagia di kehidupan nyata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *